Friday 3 October 2014

HADITS-HADITS DHO’IF DAN PALSU TENTANG KEUTAMAAN BULAN DZULHIJJAH

Diantara hadits-hadits Palsu
HADITS PERTAMA:
-1 ﺣﺪﻳﺚ ”: ﻣﻦ ﺻﺎﻡ ﺁﺧﺮ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺫﻱ ﺍﻟﺤﺠﺔ ،ﻭﺃﻭﻝ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ
ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ،ﻓﻘﺪ ﺧﺘﻢ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﻤﺎﺿﻴﺔ ،ﻭﺍﻓﺘﺘﺢ ﻟﻠﺴﻨﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻠﺔ
ﺑﺼﻮﻡ،ﺟﻌﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺳﻨﺔ .”
“Barangsiapa yang berpuasa pada hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharram, berarti dia telah mengakhiri
penghujung tahun dan mengawali tahun baru dengan puasa. Allah jadikan puasanya ini sebagai kaffarah (penghapus dosa-dosa) selama lima puluh tahun.”
Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Al-Maudhu’aat II/112, dari jalan Ahmad bin Abdullah Al-Harwy Al-Juwaibary, dari Wahb bin
Wahb, dari Ibnu Juraij, dari Atho’ , dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma secara marfu’. Derajat hadits ini Maudhu’ ( PALSU ), karena di dalam sanadnya ada dua perowi hadits yang pendusta, yaitu Al-Harwy dan Wahb, sebagaimana dinyatakan oleh imam Asy-Syaukani dalam Al-Fawaid Al Majmu’ah fi Al-
Ahadits Al-Maudhu’ah I/96′, imam As-Suyuthi didalam kitab Al-La-ali’ Al-Mashnu’ah II/92, Dan Ibnul Jauzi di dalam kitab Al-Maudhu’aat.
Ibnul Al-Jauzi rahimahullah berkata: “Al-Harwy dan Wahb adalah pendusta dan pemalsu hadits.”
(Lihat Al-Maudhu’aat II/112).

HADITS KEDUA:
Diriwayatkan dari Manshur bin Muhajir, ia berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Muharrom, dari Atho bin Abi Robah, dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: “Bahwasanya ada seorang pemuda
yang suka berpuasa di bulan Dzulhijjah. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepadanya:
ﻟﻚ ﺑﻜﻞ ﻳﻮﻡ ﻋﺪﻝ ﻣﺎﺋﺔ ﺭﻗﺒﺔ ﺗﻌﺘﻘﻬﺎ، ﻭﻣﺎﺋﺔ ﺭﻗﺒﺔ ﺗﻬﺪﻳﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺑﻴﺖ
ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻣﺎﺋﺔ ﻓﺮﺱ ﺗﺤﻤﻞ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﻮﻡ
ﺍﻟﺘﺮﻭﻳﺔ، ﻓﺬﻟﻚ ﻋﺪﻝ ﺃﻟﻒ ﺭﻗﺒﺔ، ﻭﺃﻟﻒ ﺑﺪﻧﺔ، ﻭﺃﻟﻒ ﻓﺮﺱ ﺗﺤﻤﻞ
ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ، ﻓﺬﻟﻚ ﻋﺪﻝ ﺃﻟﻔﻲ ﺭﻗﺒﺔ،
ﻭﺃﻟﻔﻲ ﺑﺪﻧﺔ، ﻭﺃﻟﻔﻲ ﺗﺤﻤﻞ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺻﻴﺎﻡ ﺳﻨﺘﻴﻦ
ﻗﺒﻠﻬﺎ، ﻭﺳﻨﺘﻴﻦ ﺑﻌﺪﻫﺎ ”.
“Untuk setiap hari puasamu, (keutamaannya) seperti membebaskan seratus budak,
menghadiahkan seratus budak kepada rumah Allah, dan juga seperti membawa seratus kuda
untuk berjuang di jalan Allah. Dan apabila engkau puasa pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) maka (keutamaannya) sebanding
dengan seribu budak, seribu onta, dan seribu kuda yang engkau bawa untuk berjuang di jalan Allah. Dan apabila engkau puasa pada hari
Arofah, maka pahalanya sebanding dengan (memerdekakan) dua ribu budak, dua ribu onta, dan dua ribu kuda yang engkau bawa untuk
berjuang di jalan Allah, dan (pahalanya jg) seperti engkau puasa dua tahun sebelumnya dan dua tahun sesudahnya.” Derajat Hadits ini Maudhu’ ( PALSU ), Karena
dalam sanadnya ada seorang perawi pendusta yang bernama: Muhammad bin Al-Muharram.
Yahya bin Ma’in berkata tentangnya: “Dia seorang perawi hadits yang tidak ada apa-apanya.” Ibnul Jauzi berkata: “Dia adalah manusia paling
pendusta.” (Lihat Al Maudlu’at, II/111). Imam As-Suyuthi juga menilai bahwa dia seorang perawi yg pendusta.”. (Lihat Al Lali Al-
Masnu’ah, II/107, dan Tanzihu Asy-Syari’ah II/148, Al-Fawaid Al-Majmu’ah no.95, dan ibnu Adi di dalam Al-Kamil VI/142).

HADITS KETIGA:
-3 ﺣﺪﻳﺚ ”: ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺘﻌﺒﺪ ﻟﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﻋﺸﺮ
ﺫﻱ ﺍﻟﺤﺠﺔ ﻳﻌﺪﻝ ﺻﻴﺎﻡ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺼﻴﺎﻡ ﺳﻨﺔ، ﻭﻗﻴﺎﻡ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ
ﻣﻨﻬﺎ ﺑﻘﻴﺎﻡ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ .”
“Tidak ada satu hari yang lebih dicintai Allah untuk dijadikan sebagai waktu beribadah kepada-Nya melebihi sepuluh hari (pertama)
bulan Dzulhijjah. Puasa sehari pada hari tersebut (pahalanya) sebanding dengan puasa selama setahun. Sedangkan beribadah di malam
hari pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah (pahalanya) sebanding dengan beribadah pada saat malam Lailatul Qadar.” Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi
rahimahullah nomor hadits: 758, dari jalan Mas’ud bin Washil, dari an-Nahas bin Qohm, dari Qotadah, dari Sa’id bin al-Musayyib, dari
Abu Hurairah radhiyallahu anhu secara marfu’. Beliau berkata: “Hadits ini ghorib (hanya diriwayatkan dari satu jalan), kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalan Mas’ud bin Washil dari An-Nahas.” Derajat hadits ini DHO’IF (Lemah), sebagaimana dinyatakan Syaikh Al-Albani dalam Dho’if At-
Tirmidzi no.758, Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah wa Al-Maudhu’ah no.5145, dan di dalam kitab Dha’if At-Targhib wa At-Tarhib, no. 734.

(Bersambung ke HADITS KEEMPAT, insyaAllah)

Rujukan;-lihat link dibawah

http://abufawaz.wordpress.com/2012/10/31/hadits-hadits-dhoif-dan-palsu-tentang-keutamaan-bulan-dzulhijjah/

No comments:

Post a Comment

Post la komen kat sini...