Sunday 6 September 2015

Jangan Meremehkan Kebaikan, Jangan Menghina & Bersabar Ketika Dihina

Abu Jurayy Jabir bin Sulaim, dia berkata,

“Aku melihat seorang laki-laki yang perkataannya ditaati orang. Setiap kali dia berkata, pasti diikuti oleh mereka.

Aku bertanya,

“Siapakah orang ini?”

Mereka menjawab,

“Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam.”

Aku berkata,

“Alaikas salaam (bagimu keselamatan), wahai Rasulullah (dia mengulanginya dua kali).”

Beliau lalu berkata,

“Janganlah engkau mengucapkan alaikas salaam (bagimu keselamatan) kerana salam seperti itu adalah penghormatan kepada orang mati. Yang baik diucapkan adalah assalamualaik (semoga keselamatan bagimu.”

Abu Jurayy bertanya,

“Apakah engkau adalah utusan Allah?”

Beliau menjawab,

“Aku adalah utusan Allah yang apabila engkau ditimpa malapetaka, lalu engkau berdoa kepada Allah, maka Dia akan menghilangkan kesulitan darimu. Apabila engkau ditimpa kekeringan selama satu tahun, lantas engkau berdoa kepada Allah, maka Dia akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untukmu. Dan apabila engkau berada di suatu tempat yang gersang lalu untamu hilang, kemudian engkau berdoa kepada Allah, maka Dia akan mengembalikan unta tersebut untukmu.”

Abu Jurayy berkata lagi kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam,

“Berilah wasiat kepadaku.”

Rasul sallallahu alaihi wa sallam pun memberi wasiat,

لاَ تَسُبَّنَّ أَحَدًا

“Janganlah engkau menghina seorang pun.”

Abu Jurayy berkata,

“Aku pun tidak pernah menghina seorang pun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang budak (hamba), seekor unta, maupun seekor domba (kambing biri-biri).”

Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya,

وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau dengan berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bahagian dari kebajikan.

Tinggikanlah sarungmu sampai pertengahan betis. Jika enggan, engkau boleh menurunkannya hingga mata kaki. Jauhilah memanjangkan kain sarung hingga melewati mata kaki. Penampilan seperti itu adalah tanda sombong dan Allah tidak menyukai kesombongan.

Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang dia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah dia yang menanggungnya.”

[HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahawa sanad hadis ini sahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahawa hadis ini sahih]
_____________
https://www.facebook.com/abuaqifstudio/posts/742267789215419

No comments:

Post a Comment

Post la komen kat sini...